Selasa, 25 Agustus 2009

Cerita Engineer Dodol - part 1

Meong..meong..meong..
Aku terbangun, huffph..ternyata alarm di handpone-ku, ku pikir ada kucing masuk kamar. Jam 6.30..oh my…5 menit lagi dooonk, duh! Kebiasaan buruk yang belum bisa aku hilangkan! Ayo semangat!! Ini hari pertamaku kuliah, kuliah mulai jam 08.00, hmm.. jangan sampai terlambat nih…
Aaah..Cuma 5 menit doank..apa bedanyaa? Ok..5 menit deh!

Akhirnya 5 menit kemudian pun tiba. Aku beranjak duduk di tepi tempat tidur. Take a little time to pray, hope this day everything run smooth and blessed, amen. Ku pandang sekeliling kamarku, tersenyum..inilah kamar kostku yang mungil di Solo, lebih besar sedikit dibanding kamar mandi rumah ibuku di Jakarta sana..hehehe..but I like it. Small room is a very best choice for lazy girl like me.
Selesai mandi dan berdandan ala kadarnya, dengan penuh semangat “my first day at college”, aku berjalan ke halte bus terdekat.
Segarnya udara solo di pagi hari, sungguh berbeda dibanding kota kelahiranku Jakarta. Setelah menunggu 10 menit, bus damri yang melewati kampusku datang. Wah, ternyata masih ada tempat duduk kosong. Aku duduk.
Ternyata ada persamaan antara bus kota di Jakarta dan di Solo, sama-sama pelan jalannya. Tapi kalo di Jakarta jalannya pelan karena macet, kalo di Solo..??? hmmm..ga tau deeh kenapa, apa karena orang Solo terkenal dengan pepatahnya : alon-alon asal kelakon? Maybe…

Bus kota sudah mendekati daerah kampus, aku siap-siap berdiri di samping kondektur.
Kondektur : mandap pundi mbak?
Aku : kampus pak..
Kondektur : oo..masih jauh mbak, duduk lagi ajaa..
Aku : ah, gapapa pak, berdiri ajaah..

3 menit kemudian ..
Kondektur : kampus..kampus..yok yang kampus..(bus mulai berjalan melambat kearah halte kampus)
Aku langsung merapat ke pintu..dan..hop..turun pake kaki kiri selagi bus berjalan lambat.
Kondektur : sik..sik..stop..stop!! ana sing mlumpat.. (bus berhenti mendadak)
Si kondektur turun dari bus dan menghampiriku.
Kondektur : mbak.., mbak gak apa-apa kan? (melihat sekujur tubuhku)
Aku : gak apa-apa pak. (sambil heran bengong..??)
Kondektur : oh ya syukurlah..lain kali jangan lompat kalo busnya masih jalan mbak..tunggu busnya berhenti dulu donk mbak..takut jatuh.
Aku : oh iya pak..hehehe..(sambil nyengir garuk-garuk kepala)

Bus pun berlalu, dan aku jadi tontonan orang-orang di sekitarku yang tersenyum-senyum menahan tawa(tertawa di atas penderitaanku diomelin kondektur bus kota). Aku cuek berjalan ke arah gedung kuliahku, setelah jauh dari orang-orang tadi, aku tertawa terkikik-kikik…Solo oh Solo…dan aku harus mulai membuang kebiasaan naik bus kota di Jakarta, yang sering sembarangan menurunkan penumpang dengan berjalan melambat tanpa berhenti. Trus, apa gunanya bus stop di Jakarta? Bukankah artinya pemberhentian bus, bukannya pemberlambatan (bahasanya maksa banget) bus??


** lagi boring di kantor.. August, 14th, 16.36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar