Sabtu, 01 Agustus 2009

about integrity, religi dan korupsi

*sebelumnya sorry klo ada yg protes krn judulnya campur2 bhs indonesia-inggris...biar bersajak i-i aja...hihi*

Integritas versi KBBI : kb.mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran;

nah terus apa hubungannya jujur, agama, sama korupsi? bukankah klo orang beragama pasti jujur dan gak korupsi?

kate siapeee.....Tahukah kamu kalau salah satu departemen paling korupsi di Indonesia adalah departemen agama?(bahkan www.csis.or.id menyebut sbg dept "paling" korup).

Ironi sekali
kalau departemen yg berisi
orang2 yang sudah pasti tamat baca kitab suci
malah melanggarnya sendiri.

Sedih dan membuat hati tercekat
kalau mereka sibuk membahas mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan umat
dan menjadi buta lantaran godaan uang yang nikmat.
(perhatikan bahwa kalimat saya bersajak yaa..hehe)

Saya sendiri biasa2 aja, dengan ilmu agama yg masih cetek, tapi kayaknya belum tergoda soal uang haram (kalau daging haram hehe...tergoda bangeetss...). Saya bilang belum tergoda uang haram ya??...kalo mobil sama apartemen mungkin tergoda juga...hehe...

Suatu hari mantan boss saya cerita kalau dia baru saja membangun rumah 4 lantai, dgn lift, booww gak kebayang kerja apa orang itu. Dan kata boss saya rumah itu rumah pendeta. Gubrak dot com!
Bukan, bukan berarti pendeta gak boleh kaya, boleh2 aja, siapa tahu itu adalah warisan orang tuanya. Yg jadi masalah adalah isyu kalau rumah itu uang jemaatnya. Hmm masih gpp juga sih, kan dia bekerja full time buat jemaat, jd wajar hidupnya disokong jemaat. Cuma karena aku pernah ke daerah Kalimantan dan desa trans di Riau, aku tau gereja yang bener2 pas2an. Yang pendetanya kadang harus jemputin jemaatnya satu2 pake motor buat kebaktian, krn tempatnya jauh2. Yang harus capek2 nanem singkong buat sekedar makan, wah pokoknya perjuangan deh... jadi sekali lagi dgn pemikiran cetek saya, alangkah lebih bermanfaatnya klo rumahnya dibikin 2 lantai aja, pake tangga (gak usah pake lift, biar olahraga), dan sisa uangnya dipake buat pengembangan gereja2 terpencil itu. Tapi sekali lagi mungkin karena ini pemahanan cetek saya ya...

Aku pikir perlu bgt lembaga2 agama, rumah ibadah, penyelenggara zakat, dsb, diaudit.
Bukan cuma supaya uang yang diamanatkan umat selamat,
tapi juga mencegah pengelolanya tergoda niat jahat
(hmm bersajak lagi tuuh...)

Dalam suatu acara yg mengundang pemuka agama buat membuka acara (psst sebetulnya dia yg insist untuk membuka acara itu..), sesudah selesai acara panitia memberi amplop terimakasih. Dan langsung dibuka disitu, dan dia bilang,"kurang ini, saya biasa dapat xxxx" dan dia menyebut angka senilai beberapa kali lipatnya. Dan tergopoh2lah panitia menambah uang di amplop.

Ini bukan korupsi kok, bahkan dia "jujur" sekali menyebut tarifnya, ini namanya proffesional, tapi kok ya, sekali lagi dengan pemahaman cetek saya, kalau gara2 uang yang beberapa itu pelayanannya jd tdk tampak sbg pelayanan tapi sebagai mesin pencetak uang.

Selesai ceramah,
orang tdk membicarakan isi khotbah
tapi sibuk "ngerasani" kalau dia serakah.
Kalau sudah begini saya pikir sudah tidak berkah.
(tuuh kan bersajak lagi deeh)

Agak shock kalau seorang teman bisa bilang bahwa it's ok to accept something from our business partner. Tentu "something" nya pake tanda kutip. Kalau teman itu seorang yang imannya cetek kayak saya,
yah bisa lah diisi,
didoktrinasi dengan paham anti korupsi.
Lha ini seorang yang mumpuni,
ahli kitab suci,
dengan pemahaman matang tak bisa diganti,
duh Gusti, mau dibawa kemana negri ini.
(hiihii, gw demen bgt deh cr kata2 berima begini)

Kalau saya posting bahan serius seperti ini, karena sumpah, saya prihatin, bagaimana Indonesia mau maju, kalau tidak dimulai dari kita yang hidup lempeng2 saja, lurus2 saja, gak belok kanan, belok kiri, serong kekanan, serong kekiri (kok jd kayak lagu bebek angsa)... Suatu perenungan tengah malam yang bikin saya kangen bebek bakar, hmm wait 4 me ya beib (maksudnya beibeik bakar...). Aku akan menyantapmu, tentu dgn duit yg halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar